Masjid Agung Kraton Surakarta ini dikenal juga dengan nama Masjid Agung Surakarta. Dibangun oleh Sunan Pakubuwono III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768. Meniru pola Masjid Agung Demak sebagai acuan dan melewati beberapa tahap pembangunan sehingga menjadi seperti sekarang. Masjid Agung Surakarta dirancang sama bentuknya dengan Masjid Demak, berbentuk joglo dan beratap tajuk susun tiga yang melambangkan kesempurnaan kaum muslim dalam menjalani kehidupannya, yakni Islam, iman, dan ikhsan (amal). Hal ini tak dapat dipisahkan dari persepsi umat Islam Jawa atas Masjid Demak yang digolongkan sebagai pusaka yang tak ternilai. Karenanya, wajar saja kalau Masjid Demak dijadikan pedoman membangun masjid oleh para penguasa dinasti Mataram Islam ·termasuk Sunan Paku Buwana II. (sumber website masjidagungsolo.com)