Masjid ini pertama kali di bangun sekitar tahun 1872 di Dusun Toman. Masjid di bangun oleh seorang ulama dari wilayah Tebing Gerinting - Ogan Ilir, yang bernama Buya Kh. Abdurahman Alias Kh. Delamat. Sampai tahun 1934 masjid ini menjadi tempat berdakwah bagi Kh. Delamat dan penerusnya.Masjid ini menggunakan konsep hasta graha atau segi delapan dan sampai sekarang belum ada perubahan sama sekali dari bentuk dan bahan. Di masjid ini terdapat 3 pintu utama yang merupakan simbol Allah, Muhammad, Adam, yang mana memiliki makna berkaitan antara makhluk dan zat sebagai satu kesatuan utuh (Allah sebagai zat pencipta, Adam sebagai yang di cipta, Muhammad sebagai perwujudan makhluk dan zat).Tiang saka dan dinding masjid menggunakan kayu unglen, yang secara keseluruhan di datangkan dari Sungai Anget atas inisiatif Pasirah Marga Punjung saat itu yakni Pangeran Cekmat Jaya 2. Di masjid tersebut juga terdapat mimbar yang belum pernah di ganti sejak pendirian masjid dengan jumlah undakan mimbar berjumlah 5 undak yang melambangkan shalat 5 waktu dan rukun Islam. (Babat Toman Repost)