Masjid ini dikenal juga dengan nama 'Masjid Kursi Patah' karena ada ornamen kursi patah yang di inspirasi oleh ornamen Broken Chair yang ada di markas PPB Jenewa, Swiss. Jika makna Broken Chair di markas PBB tersebut adalah simbol penolakan kekerasan bersenjata terhadap warga sipil. Maka makna dari Kursi Patah di masjid ini adalah 'kalau sedang duduk memimpin jangan lalai dengan agama dan ibadah'.Masjid ini di inisiasi dan didirikan oleh Prof. H. Abdul Kadim, putra Asli Desa Epil, kecamatan Lais. Sebagai bentuk pengingat kampung halaman dan wujud syukur atas semua nikmat yang telah diterima. Mulai dibangun sejak tahun 2018 diatas tanah 1,1 Ha. Selain ornamen kursi patah unik, ada juga Bedug Masjid Raya Abdul Kadim yang termasuk dalam salah satu bedug terbesar di dunia (diameter 2,3 dan panjang 3,5 meter).